Lompat ke isi utama

Berita

Panwascam Pakusari dan Seluruh Panwascam Jember Hadiri Peluncuran Pemetaan Kerawanan Pemilihan Serentak 2024

#ayoawasibersama

Jember, 20 Agustus 2024 – Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Pakusari bersama seluruh Panwascam di Kabupaten Jember turut menghadiri kegiatan Peluncuran Pemetaan Kerawanan Pemilihan Serentak 2024 dan Rapat Koordinasi Sinergi Penyelenggara Pemilu yang diselenggarakan pada tanggal 18-19 Agustus 2024 di Hotel Java Lotus Jember. Acara ini mengusung tema "Bersama Mengawasi, Jaga Demokrasi" dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait untuk membahas potensi kerawanan dalam penyelenggaraan Pemilihan Tahun 2024.
Menurut Wiwin Riza Kurnia, Komisioner Bawaslu Jember Divisi Pencegahan, Parmas, dan Humas, kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi antar penyelenggara pemilu serta membahas problematika yang mungkin dihadapi. Diskusi panel yang diadakan berfokus pada upaya mewujudkan pemilu yang berintegritas.
“Diskusi ini bertujuan untuk mengaktifkan pola mitigasi yang terstruktur, sehingga Bawaslu dan instansi terkait dapat menjalankan langkah pencegahan dengan optimal,” ujar Wiwin, Selasa (19/8/2024).
Dalam rapat koordinasi tersebut, Bawaslu Kabupaten Jember mengidentifikasi sembilan poin kerawanan yang berpotensi terjadi dalam penyelenggaraan Pemilihan 2024. Poin-poin kerawanan tersebut mencakup:
Perselisihan hasil Pemilu/Pemilihan
Netralitas ASN/TNI/POLRI
Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu
Proses pemungutan dan penghitungan suara yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Politik uang
Intimidasi terhadap Penyelenggara Pemilu
Penghitungan suara ulang
Komplain saksi
Bencana alam
Wiwin menambahkan bahwa hasil pemetaan kerawanan ini akan digunakan untuk menentukan langkah antisipasi yang harus diambil guna mencegah pelanggaran pada Pemilihan 2024. Bawaslu akan terus berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk meningkatkan akurasi data serta mempersiapkan setiap tahapan pemilihan dengan sebaik mungkin.
“Bawaslu berkomitmen untuk meningkatkan koordinasi dengan KPU dalam mempersiapkan setiap tahapan pemilihan. Kami juga akan melaksanakan sosialisasi pengawasan partisipatif secara massif, baik secara daring maupun luring, serta mengoptimalkan media sosial. Selain itu, kami akan melakukan patroli pengawasan dan membuka posko aduan masyarakat,” tambah Wiwin.
Dengan peluncuran pemetaan kerawanan ini, diharapkan seluruh pihak terkait dapat lebih siap dan terkoordinasi dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin timbul selama proses pemilihan, menjaga integritas pemilu, dan memastikan kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan pemilu tetap terjaga.