Penyerahan Buku Dibalik Lensa Mengawal Pemilihan Serentak 2024 kepada Bawaslu RI
|
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Jember menyerahkan Buku dengan tema Dibalik Lensa Mengawal Pemilihan Serentak 2024 kepada Anggota Bawaslu Republik Indonesia Totok Hariyono di Kantor Bawaslu Kabupaten Jember, Kehadirannya disambut Personel lengkap Ketua, Anggota serta Sekretariat Bawaslu Kabupaten Jember Rabu, (28/05/2025).
Terwujudnya Gagasan Imajinasi Kolektif Kehumasan yang Demokratis Pada pagi yang begitu cerah, kembali kita terbangun dari sisa-sisa perenungan tentang bagaimana sebuah pesan bisa disampaikan menjadi pemahaman kolektif yang berorientasi pada kepercayaan publik. Imajinasi kolektif kehumasan yang demokratis tentang gagasan bersama tentang bagaimana komunikasi publik dijalankan secara terbuka, inklusif, dan partisipatif, sehingga semua suara memiliki ruang untuk didengar dan memengaruhi kebijakan atau keputusan yang diambil. Dalam konteks ini, kehumasan bukan hanya alat untuk menyebarkan informasi dari atas ke bawah (top-down), tetapi menjadi jembatan dialog antara lembaga dan masyarakat, yang mendorong keterlibatan aktif publik dalam proses demokrasi. Terwujudnya dapat dilihat pada elemen kunci yakni transparansi, partisipasi publik, serta kesetaraan akses informasi.
Kemudian saya menggarisbawahi bahwa fungsi kehumasan yang telah dijalankan oleh Bawaslu Kabupaten Jember sebagai lembaga sekaligus rumah bagi perjalanan karir seorang yang menjadi bagian dari sebuah cita-cita besar bangsa dan negara demokrasi. Kehumasan juga bertindak sebagai sistem adaptif yang menyesuaikan strategi komunikasi berdasarkan pada dinamika melalui riset serta evaluasi opini publik.
Apakah penting kemudian kehumasan menjadi yang paling berperan dalam keberhasilan Bawaslu Jember sebagai lembaga yang terintegrasi dengan kebijakan pusat dan regional untuk menjalankan tugas dan amanah utamanya yakni mengawasi jalannya pemilu? Saya rasa bukan pada pemahaman divisi mana yang lebih berperan. Fungsi kehumasan dan tiga tahapan yang menjadi penentu bagaimana tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga ini dapat terus dibangun justru tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya sistem kerja dari divisi-divisi yang lainnya. Seperti berkesinambungan, bahwa setiap dinamika yang terjadi selama masa pemilu justru menjadi data poin-data poin yang terus menerus ditransmisikan sebagai bahan mentah dalam demografi internal.
Saya mungkin dapat menganalogikan frasa berjejak namun tak nampak sebagai bagian dari misi besar kehumasan di lembaga ini. Bagi sebagian pihak, divisi kehumasan mungkin dinilai sebagai wajah dari sebuah lembaga, namun terlepas dari itu, bahwa penyematan pesan terhadap publik adalah yang paling utama menjadi tujuannya. Apa yang mungkin terlihat sebagai publisitas adalah sebagian dari tugas pencitraan yang positif, tapi bagaimana divisi kami terus berinteraksi dengan respon masyarakat yang dinamis atas suatu peristiwa adalah bentuk abstrak tugas yang tidak seluruhnya bisa ditampilkan sebagai wajah untuk publik.
Seperti apa yang sudah ditulis di awal, bahwa menjalani teori kehumasan modern dengan segala prinsip dan mekanismenya mungkin tampak semudah membaca teks dalam bukunya. Tapi bagaimana merespon pandangan dan sikap publik yang majemuk dan beragam justru menjadi tantangan yang paling besar bagi divisi kehumasan. Pengalaman ini akan menjadi kenangan yang suatu hari nanti akan meretas menjadi sejarah perjalanan demokrasi di daerah. Saya dan seluruh tim di divisi kehumasan Bawaslu Kabupaten Jember akan merasa sangat beruntung menjadi bagian dari peristiwa besar ini.
Persoalan bahwa demokrasi masih belum bisa berjalan sesuai harapan masyarakat atau bagaimana dampak dari para pemilih yang puas atau tidak puas atas hasil akhirnya, bukan menjadi indikator keberhasilan divisi kehumasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya selama ini. Demokrasi, secara semantik telah melewati penilaian dari penafsiran yang beragam dan muskil untuk menjadi pemikiran yang kolektif.
Menjadi berbeda itulah yang menjadi esensinya, dan tugas Bawaslu memastikan bahwa perbedaan itu dapat diakomodir sepenuhnya dengan segenap konsekuensi dan risiko yang musti ditempuh dengan mendapatkan hasil dari tujuan dibentuknya lembaga ini dari awal, yakni menjaga dan mengawasi jalannya pemilu yang jujur, adil dan demokratis dengan damai.
Penulis : Humas Bawaslu Jember
Editor : Humas Bawaslu Jember